METODE
BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TK AISYIYAH V
BUSTANUL ATHFAL PURWOKERTO
Makalah ini
di susun dan di ajukan guna memenuhi tugas tersruktur
Mata kuliah : Metodologi Penelitian
Pendidikan
Dosen Pengampu:
Sony Susandra, M.Ag
Oleh:
Nama : Mudiyanto
NIM : 082331095
Jur/Prodi : TAR / 6 PAI 3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2011
A.
Latar
Belakang Masalah
Anak pada usia pra sekolah sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan karena itu di beberapa aspek memerlukan perhatian
dari orang tua maupun guru. Aspek itu tidak dapat di pisahkan dari pembinaan
agama. Beberapa aspek pertumbuhan dan perkembangan itu adalah: aspek jasmani,
kognitif, bahasa, emosi dan agama.
Perkembangan jasmani pada tahap ini
antara lain, anak sudah bisa berjalan, berlari, dan menggunakan otot-otot
besarnya, mereka cenderung untuk meniru dan melakukan apa yang di perbuat oleh
orang dewasa di sekitarnya (Zakiah Darajat, 2002:13).
Sedangkan perkembangan kognitif anak
pada usia ini dalam tahapan pra operasional, di tandai dengan belum dapat
membedakan symbol dengan benda yang di terangkan oleh simbol atau kata karena
pemikiran mereka masih egosentris. Akibat egosentrisme ini anak belum mampu
melihat aspek yang terdapat pada suatu benda atau obyek dalam waktu yang sama.
( Zakiah
Darodjat, 2002:57)
Perkembangan agama pada masa pra
sekolah di tandai dengan belum mempunyai konsep-konsep dasar yang dapat di
gunakan untuk menolak ataupun menyetujui segala yang masuk pada dirinya. Maka
pembinaan agama yang di tanamkan menjadi warna pertama dari konsep diri anak
tersebut.
Kelima aspek tersebut yang perlu
mendapat perhatian yang serius dari orangtua maupun guru untuk menunjang dalam
pembinaan agama terhadap anak. Maka kenalkanlah pendidikan agama pada anak
dalam keluarga. Ketika anak akan mulai mengenal agama lewat pengalamannya
melihat orang tua melaksanakan ibadah, mendengarkan kata Alloh dan kata agamis
yang mereka ucapkan dalam berbagai kesempatan. (Zakiah Daradjat, 1995:75)
Oleh karena itu, peran orang tua
dalam mendidik anak terutama pendidikan agama sangatlah penting. Suasana
keluarga yang penuh rasa kasih saying, rasa aman sekaligus islami akan
menentramkan dan menyenangkan anak sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak
menjadi optimal.
Sedangkan
suasana keluarga yang tidak harmonis, kurang kasih saying dan tidak islami akan
berakibat terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan nampak pada
perilakunya.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang tersebut dapat di rumuskan rumusan masalah dalam penelitian
ini. Adapun rumusan masalah tersebut
adalah “ Bagaimana penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di TK Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto.
C.
Penegasan
Istilah
Sebelum penulis
membahas lebih lanjut terhadap permasalahan skripsi, terlebih dahulu akan
penulis jelaskan istilah yang di pakai dalam judul skripsi dengan tujuan agar
tidak terjadi salah pengertian dalam memahami permasalahan yang akan di bahas.
Adapun istilah yang
perlu di jelaskan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.
Metode bermain
peran
Secara umum metode merupakan bagian
dari strategi kegiatan. Jadi dalam hal ini metode dipilih berdasarkan strategi
kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode merupakan cara, yang dalam
bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan (Moeslichatun, 2004:7)
Sedangkan metode
bermain peran ialah :
Suatu cara
penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi penghayatan ini
dilakukan siswa dengan memerankan dirinya sendiri sebagai tokoh hidup atau
benda mati karena kegiatan memerankan akan membuat siswa lebih meresapi
perolehannya (Abdurrahman sholeh, 2007:71)
Metode ini lebih menekankan pada kenyataan dimana
siswa diikut
seertakan dalam memainkan peranan didalam mendramakan masalah sosial.
2.
Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi ( hubungan timbal balik) antara guru dan
siswa. Atau selanjutnya dalam bahasa lain menurutnya pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran
.( Oemar Hamalik, 2005:57 dan 148)
Dengan demikian yang di maksud pembelajaran adalah
adanya proses interaksi ( timbal balik) antara guru dan siswa yang
melibatkan keaktifan guru dan siswa. Dalam hal ini guru berperan sebagai
pembimbing dan siswa sebagai pelaksana dari kegiatan belajar mengajar.
3. TK
Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto
TK Aisyiyah V Bustanul Purwokerto adalah model pendidikan pra sekolah TK yang
bercorak islam yang berada di jalan DR. Angka No.1 Purwokerto, Kabupaten
Banyumas.
Jadi yang di maksud
dalam judul ini adalah suatu studi
(penelitian) yang menggambarkan fakta-fakta atas proses pembelajaran
Pendidikan Aagama Islam secara tekstual maupun kontekstual (praktik) di TK Aisyiyah V
Bustanul Athfal Purwokerto
melalui bermain peran dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
D. Tujuan dan
Manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian
Adapun
yang menjadi tujuan dari penelitian adalah :
a.
Untuk mengetahui
penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran di TK Aisyiyah V Bustanul
Athfal Purwokerto.
b.
Untuk
mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di TK Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto.
c.
Untuk menemukan
factor penghambat dan pendukung penerapan metode bermain peran dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK Aisyiyah V Bustanul Athfal
Purwokerto.
2.
Manfaat
Penelitian
Dan
di harapkan penelitian ini bermanfaat untuk berbagai elemen, yang di antaranya
adalah :
a.
Memberikan
gambaran yang jelas tentang metode bermain peran dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK
Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto.
b.
Menjadi
sumbangan pemikiran bagi para pembaca, pendidik dan calon guru sekaligus
sebagai masukan dan bahan pertimbangan dunia Pendidikan Agama Islam bagi anak
pra sekolah.
c.
Menambah wawasan
pengetahuan, terutama dalam hal metode pendidikan bagi anak.
d. Sebagai
sumbangsih bagi khasanah ilmu pengetahuan di
STAIN Purwokerto dalam Pendidikan khususnya pendidkan Agama Islam.
E.
Metode Penelitian
Penelitian
yang di maksud sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang di lakukan
dengan metode ilmiah. Dalam upaya memperoleh data yang di perlukan untuk
penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa langkah yaitu :
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field
Research) terhadap proses pembelajaran Pendidikan Islam di TK
Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di lakukan TK
Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto. Adapun alasan penulis mengambil lokasi ini adalah sebagai berikut :
a. Di TK
Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto belum pernah ada penelitian
metode bermain peran dalam
pembelajaran pendidikan agama islam.
b. Di TK
Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto telah menerapkan metode bermain
peran sebagai salah satu alternatif pembelajaran pendidikan agama islam untuk
mengoptimalkan proses penyampaian materi pendidikan agama islam.
c. Metode bermain
peran di Di TK Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto cukup baik untuk menyampaikan materi
pendidika n agama islam, karena hal ini di maksudkan agar para siswa lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran.
3. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan subjek
penelitian sebagai berikut :
a. Kepala sekolah
b. Guru
c. Siswa
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data-data yang berkaitan dengan penelitian ini penulis menggunakan
beberapa metode di antaranya adalah :
a. Metode Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi bisa di artikan sebagai
pengamanan dan pencatatan dengan sistemastis atas fenomena-fenomena yang di
teliti. (Sutrisno Hadi, 2004:151).
Metode ini di gunakan untuk memperoleh gambaran terhadap
proses belajar mengajar di bidang studi Pendidikan Agama Islam yang ada di TK
Aisyiyah V Bustanul Athfal Purwokerto.
Metode ini untuk mengamati secara langsung seluruh
aktifitas yang di lakukan oleh guru pendidikan agama islam dan serta data-data
yang mendukung penulis ini.
b. Metode wawancara
Wawancara dapat di pandang sebagai metode pengumpulan
data dengan jalan tanya jawab sepihak yang di kerjakan dengan sistematis dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian (Sutrisno Hadi, 2004:218). Metode ini di
lakukan terhadap guru pendidikan agama islam untuk mendapatkan data yang
selengkap-lengkapnya tentang hal yang di teliti, yaitu hal-hal yang berhubungan
dan relevan dengan metode bermain peran dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.
Metode ini bekerja dengan sistem wawancara terbuka, yaitu
seseorang yang di wawancarai mengetahui
bahwa mereka sedang di wawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu
(Lexy J. Moleong, 2002:137).
c. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi atau di sebut juga sebagai teknik
dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang teori, dalil atau hukum-hukum
dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (S. Margono, 2004:181)
d. Metode Analisa Data
Analisa merupakan slah satu proses yang terdiri daxri
tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : redukis data,
penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi (Matthew B. Miles A. Michael
Huberman, 1992 : 16)