Berpuasa
dengan Nilai
Puasa
mempunyai arti dasar yaitu, membakar. Kalau di maknai secara sederhana,
maksudnya membakar adalah menghapus dosa. Puasa di maknai sebagai media untuk
menghapus segala dosa yang di lakukan. Dosa yang di maksud adalah dosa jasmani,
baik perbuatan, perkataan, maupun hati. Secara hukum, puasa di bagi menjadi dua
yakni yang bersifat wajib dan sunnah. Puasa wajib di kenal dengan Puasa
Ramadhan, dan puasa yang sifatnya sunnah antara lain puasa hari senin kamis,
puasa tengah hari bulan hijriah, puasa daud dan lainnya.
Yang wajib
yang harus di lakukan bagi yang mampu, dan sunnah bukan berarti tidak di
pikirkan akan tetapi itu menjadi amalan yang perlu di perhatikan hukumnya.
Puasa Ramadhan menjadi momen kebahagiaan bagi orang-orang yang benar-benar
bertaqwa kepadaNya dan menjadi kebencian bagi yang kering hatinya dan tipis
iman. Padahal momentum bulan puasa, adalah hal yang di tunggu oleh Nabi beserta
sahabatnya karena saking luar biasa nya pahala yang akan di dapat. Dengan
Ramadhan, manusia akan banyak belajar dari hidup yang telah di jalani nya.
Karena puasa memaksa seseorang untuk menahan dari segala yang membatalkannya.
Tidak hanya menahan makan dan minum, akan tetapi menahan juga dari perkataan
kotor, nafsu, dan pikiran-pikiran yang tidak berimbang. Ramadhan menjadi media untuk refleksi,
pengendalian diri dan belajar untuk empati terhadap sesama.
Ada
nilai penting dalam pelaksanaan puasa ramadhan, yakni kembali fitrinya jiwa
manusia, atau di ibaratkan sebagai raga yang keluar dari rahim, terbebaskan
dari dosa. Dimensi puasa memiliki peran urgen yang di antaranya di ambil dari sebagian
tafsir al maraghi:
1.
Sebagai pengendali diri
Di saat puasa,
manusia harus mampu mengendalikan apa yang menjadi nafsu untuk berbuat salah.
Nafsu untuk makan, minum, berlaku aniaya, dengki, iri, bohong dan semuanya yang
mendekatkan pada hilangnya pahala puasa dan batalnya puasa. Di sadari atau
tidak, puasa mengajarkan manusia untuk menahan segala yang tidak manfaat, yang
tidak berpahala dan yang tidak di tutunkan. Seakan menjadi manusia pendiam dan
selalu berusaha cenderung untuk selalu berpikir positif dan anti kesalahan.
2.
Sebagai bentuk takut kepada
Alloh
Manusia yakin bahwa
saat puasa hanya Alloh saja yang akan menyaksikannya atas segala amal yang di
perbuat, karena Alloh lah yang akan mengontrol nya langsung tidak ada yang
lain. Seorang hamba di uji, apakah puasanya itu sebagai bentuk menggugurkan
kewajiban saja atau hanya sebagai bentuk kolektivitas keimanan atau memang
benar-benar takut kepada-Nya.
3.
Mengahancurkan tajamnya
syahwat dan nafsu
Seperti berdasar
hadits Rosul yang intinya bahwa siapa saja yang tidak kuat untuk menahan nafsu
nya maka hendaklah untuk berpuasa. Inilah salah satu kehebatan puasa dalam
mengendalikan syahwat. Alloh pun memberikan kebijakan dan aturan penuh kepada
hambanya, bilamana tidak mampu menahan syahwat berkumpul dengan si istri, maka
seorang hamba hanya di bolehkan pada malam hari nya saja.
4.
Mengajari manusia untuk
berkasih sayang
Bulan puasa
mengajarkan manusia untuk saling memberi, saling mengasihi dan tolong menolong.
Akan muncul rasa empati yang lebih terhadap sesame. Seseorang akan lebih mudah
bershodaqoh atau memberi pada bulan ramadhan, di banding pada bulan-bulan yang
lain, karena memang bulan memiliki keistimewaan tersendiri.
5.
Puasa memberikan
keteraturan hidup
Dengan puasa
manusia akan mengalami keteraturan hidup lewat buka puasa dan sahur selama satu
bulan. Jadwal sahur dan buka yang telah di atur secara syar’i, memiliki nilai
untuk mengajarkan manusia untuk bersikap disiplin dan sabar. Bagi yang
betul-betul memaknai puasa sebagai lading beribadah, tentunya tidak terlalu
memikirkan waktu berbuka dan sahur secara berlebihan, karena memang puasa nya
itu benar-benar berasal dari kesadaran iman.
6.
Dengan puasa, menjadikan
sehat
Puasa bisa
menjadi obat dari berbagai penyakit. Tidak ada cerita, kalau manusia mati
karena puasa. Di dunia kesehatan, puasa menjadi alternatif utama bagi pasien
sebelum di lakukan operasi. Proses ilmiahnya, dengan berpuasa banyak racun
makanan yang terminimalisir di dalam lambung dan tentunya itu akan menyehatkan
dengan sedikitnya racun/zat kimia berbahaya yang terbawa lewat makanan.
7.
Puasa mengajarkan manusia
beribadah total
Ibadah di bulan
puasa, merupakan aspek yang menjadi nilai tersendiri di bulan ini. Beramal pada
bulan ini, memiliki rahasia pahala yang luar biasa. Bila di matematiskan,
seseorang yang beramal satu maka 2 pahala yang di peroleh dan bahkan berlipat.
Maka bulan puasa biasa di sebut sebagai bulan untuk beramal sholeh.
Puasa merupakan ibadah yang
memiliki dua hubungan sistematis, yakni kepada Alloh (Horizontal) dan kepada
sesama (vertical). Puasa mengajarkan manusia untuk taat kepadaNya dengan
sebenar-benarnya taqwa, hal itu di wujudkan dengan ikhlas untuk menahan lapar,
dahaga, nafsu dan perkataan serta perbuatan yang tidak di benarkan. Alhasil,
puasa adalah proses menjaga dan proses membangun spirit ketaqwaan.
Mengajarkan manusia untuk
berlomba-lomba dalam kebaikan adalah bagian dari nilai puasa romadhon. Di samping
manusia di tuntut untuk melakukan serangkaian kegiatan ibadah di bulan puasa,
seperti berbuka puasa, Tarawih, Sahur, Tadarus, dan memperbanyak dzikir, seseorang
yang berpuasa juga di uji seberapa ikhlas terhadap nilai sosial kepada sesama. Puasa adalah ujian ketaqwaan seseorang dan ujian
humanitas seseorang. Puasa menjadi pilihan, apakah hamba itu mampu memaknai
puasa dengan sebenar-sebenarnya ataukah hanya di anggap sebagai rutinitas
tahunan yang tak bernilai ibadah dan sekedar menjawab identitas sebagai seorang
mukmin.
Dari nilai dimensi puasa di atas,
secara teoritis dapat di analisis bahwa puasa adalah kompleksitas ibadah
seorang hamba kepada TuhanNya. Dari berbagai prinsip ibadah yang ada, dan puasa
mempunyai nilai tersendiri dalam menguji hambaNya yang bertaqwa. Dan akhirnya
puasa akan benar-benar menjadi bulan kemenangan umat islam bila mana manusia (umat
islam) itu sendiri memaknai puasa sebagai bulan renungan, bulan instrospeksi
diri, dan bulan metamorphosis nilai keimanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar